Jelajahi

Kategori
Best Viral Premium Blogger TemplatesPremium By Raushan Design With Shroff Templates

Tradisi Qunutan Atau Kupatan Tetap di Lestarikan di Kampung Pabuaran Desa Buniayu - Sukamuya

Serang Raya
Jumat, 14 Maret 2025
Last Updated 2025-03-14T15:47:54Z
Premium By Raushan Design With Shroff Templates

  


KABUPATEN TANGERANG -  Pada setiap malam ke 15 Bulan Ramadhan semua warga di lingkungan Kp.Pabuaran Desa Buniayu Kecamatan Sukamulya, selalu melakukan kebiasaan tradisi turun temurun dilakukan. Yaitu sebuah tradisi unik untuk ramai - ramai membuat ketupat dan lepet.


Tradisi ini selalu dilaksanakan dengan semangat oleh para ibu - ibu juga bapak - bapak warga setempat setiap tahunnya. Dan di hari ke 15 bulan Ramadhan ini jatuh pada hari Sabtu. Biasanya kulit ketupat dan lepetnya sengaja dibuat sendiri dan dimasak sendiri bersama lauk pauk (red.Ayam atau telor) opor atau juga sayur lodeh santan (14/03/2025).


Tapi ada juga sebagian warga yang membeli ketupat dan lepetnya yang sudah mateng atau jadi. Selain menyiapkan ketupat dan lepet warga juga di hari ke 15 Ramadhan, biasanya terdapat sayur santan kulit tangkil dan sambel goreng kentang, tergantung selera masing - masing sebagai teman makan ketupatnya.


Melihat dari kebutuhan yang diperlukan untuk menyambut 15 Ramadhan. Tentunya ada beberapa pedagang yang pastinya meraup keuntungan yang banyak dari para pembeli, di antaranya para pedagang Ayam kampung, atau ayam negeri, pedagang daging sapi , pedagang sayuran, pedagang ketupat dan lepet yang sudah jadi, dan pedagang kelapa, Karena para pedagang tersebut pastinya diserbu para pembeli, dan ini merupakan berkah Ramadhan bagi mereka.


Tradisi Qunutan adalah salah satu cara masyarakat mensyukuri karunia dan anugerah Yang Maha Kuasa telah melewati paruh pertama Ramadan. Tradisi ini juga kerap di istilahkan sebagai tradisi kupatan yang digelar setiap 15 Ramadan


Dalam tradisi Qunutan atau Kupatan tersebut biasanya masyarakat membawa ketupat dan lepet yang sudah matang ke Masjid atau Musholla menjelang Salat Tarawih, kemudian melakukan "Riungan" (pembacaan do'a) oleh para Jamaah usai Salat Tarawih.


Uniknya lagi, yang dibawa bukan tak hanya ketupat, dan lepet saja tapi juga lengkap dengan sayur mayur dan lauk pauk lainnya.


Pada dasarnya dengan kita bersedekah, apapun itu berupa makanan masyarakat berharap bisa terus menjalani puasa yang masih tersisa tanpa ada halangan atau hambatan.


Seperti kata ibu Halimah yang berharap iingin meraih keberkahan pada malam Lailatul Qadar yang ada pada penghujung Ramadan. Selain itu, tradisi tersebut juga sebagai bentuk rasa syukur saya selaku umat muslim karena berhasil menjalani separuh ibadah puasa Ramadhan nya," ucapnya. 


“Mudah - mudahan tradisi ini bisa tetap terus berlangsung, dan tidak tergerus oleh kemajuan zaman atau era globalisasi dan digitalisasu," pungkasnya



(Yanto)

iklan
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Stars Rally to Beat Predators in Winter Classic at Cotton Bowl

Jadwal Waktu Sholat