Jelajahi

Kategori
Best Viral Premium Blogger TemplatesPremium By Raushan Design With Shroff Templates

Lucu...??? Terkesan Nurjaman Kades Kronjo, Mengaku Baru Tahu Soal Pagar Laut di Wilayahnya Ketika Viral

SERANG RAYA
Jumat, 17 Januari 2025
Last Updated 2025-01-17T03:57:56Z
Premium By Raushan Design With Shroff Templates

KABUPATEN TANGERANG - Aneh dan lucu Kepala Desa Kronjo, Kabupaten Tangerang, Nurjaman mengaku baru mengetahui soal adanya pagar laut misterius yang berada di wilayahnya sendiri saat adanya ramai - ramai Viral di Media sosial 

Terkesan ada yang aneh, jika Nurjaman baru mengetahui polemik tersebut ketika Ombudsman RI bersama Kementerian kelautan juga Kapolresta Tangerang turun langsung meninjau pagar laut misterius yang berada di Pulau Cangkir, Kronjo, Kabupaten Tangerang, Banten.

"Ya, saya baru ke sini malah, baru meninjau ini, baru tahu (ada pagar laut)," ungkapnya kepada Awak Media, Rabu, 15 Januari 2025.

Nurjaman mengatakan bahwa selama ini para nelayan di wilayah Kronjo belum ada yang melaporkan kepada dirinya soal pagar laut sepanjang 30,16 Km yang saat ini menuai kontroversi. Pasalnya, menurut Nurjaman, di wilayah Kronjo terdapat Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI). Mereka biasanya yang mewadahi permasalahan para nelayan," ungkapnya 

Dari pernyataan yang dilontarkan oleh Nurjaman, tersebut dirinya terkesan sedang menutupi sesuatu. Hingga akhirnya dia pun mengaku jarang turun langsung ke lapangan untuk mendengar keluhan atau persoalan yang ada di masyarakat.

"Iya jarang (red. ngecek ke lapangan). Saya di kantor terus. Kalau kemarin - kemarin kan kurang tahu, terus ada kesibukan lain," imbuhnya.

Tak puas dengan jawaban Nurjaman, Awak Media mencoba mengulas lebih dalam terkait siapa pelaku pemasangan pagar laut misterius itu. Apakah orang suruhan dari pengembang atau nelayan sekitar.

Lagi - lagi, Nurjaman irit bicara. Dia selalu mengatakan tidak tahu terkait persoalan pagar laut itu. Padahal, Kades setempat seharusnya mengetahui apa yang sedang terjadi di wilayahnya.

"Waduh kurang tahu saya, itu mah. Soalnya nggak ada pemberitahuan atau laporan apa - apanya gitu," tuturnya.

Namun, Nurjaman menegaskan, terkait issue liar yang menyebutkan bahwa Kepala Desa menerima suap dari pegembang untuk melancarkan aksi pembuatan pagar di laut, itu adalah hal yang tidak benar. "Hoax itu. Saya pastikan tidak benar," tukasnya.

Sebelumnya diberitakan, Ombudsman Republik Indonesia (RI) terjun langsung untuk melakukan investigasi terkait pagar yang terbuat dari bambu tersebut. Peninjauan dan ivestigasi dilakukan Ombudsman RI di Pulau Cangkir, bersama perwakilan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Kementerian ATR/BPN, Kementerian Lingkungan Hidup (KLHK, dan perwakilan dari Kemenko Bidang Perekonomian, pada Rabu, 15 Januari 2025.

Dalam kesempatan itu, Ombudsman RI, Yeka Hendra menegaskan bahwa pagar laut di Pulau Cangkir bukan wilayah dari Proyek Strategis Nasional (PSN) serta tidak memiliki izin. "Ini bukan wilayah PSN, Kemudian yang kedua, tidak ada Amdal. terus yang ketiga, tidak ada izin. Jadi dengan demikian kesimpulannya, ini semua harus segera dibongkar," tegasnya kepada Awak Media, (17/01/2025)

Kendati demikian, Yeka mengatakan, tugas Ombudsman itu hanyalah memastikan pelayanan publik agar kembali normal seperti sedia kala. Urusan penegakan hukum pidana bukan kewenangan kami (red.Ombudsman).

"Jadi Ombudsman masuk ke sini, tugasnya adalah untuk memastikan pelayanan publik berjalan normal kembali.  Pelayanan publik dalam hal apa ? Dalam rangka hak untuk bermata pencarian, artinya mereka bisa melakukan aktivitas nelayan seperti sedia kala," tuturnya.

Yeka, juga mengatakan pemagaran laut seperti ini sangat mengganggu aktivitas para nelayan. Terlebih soal kerugian material yang diderita oleh masing - masing nelayan.

"Berarti sudah hampir 6 bulan. Rute melaut mereka menjadi lebih jauh, bahan bakar semakin tinggi, waktu melaut semakin sedikit, otomatis akan mengurangi produksi penghasilannya," urainya.

"Dan ini yang hendak menjadi sasaran Ombudsman. Terkait persoalan pemanfaatan pagar di sini, nanti biar Institusi yang berwenang akan memberikan pernyataan," sambungnya menutup.

Diketahui, pagar laut misterius itu berdiri di pesisir Kabupaten Tangerang, Banten. Pagar yang terbuat dari bambu dengan tinggi 6 meter itu terbentang sepanjang Enam Kecamatan yang meliputi 16 Desa dengan disinyalir panjangnya hingga mencapai 30 kilometer lebih.

Hal itu berdasarkan pantauan Awak Media di Desa Karang Serang, Kecamatan Sukadiri, Kabupaten Tangerang yang merupakan salah satu wilayah tempat didirikan pagar laut tersebut. Pagar laut yang terbuat dari bambu itu berdiri tegak satu dengan lainnya yang tak jauh jaraknya seakan tidak tergoyahkan ketika dihempas ombak.



(Yanto )
iklan
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Stars Rally to Beat Predators in Winter Classic at Cotton Bowl

Jadwal Waktu Sholat