Jelajahi

Kategori
Best Viral Premium Blogger TemplatesPremium By Raushan Design With Shroff Templates

GMNI Tangerang Dihadang Preman dan Aparat Saat Akan Gelar Mimbar Rakyat

SERANG RAYA
Sabtu, 25 Januari 2025
Last Updated 2025-01-25T00:46:24Z
Premium By Raushan Design With Shroff Templates

KABUPATEN TANGERANG - GMNI Kabupaten Tangerang mengutuk tindakan pengadangan dan intimidasi oleh preman dan oknum Aparat Kepolisian di jalan masuk Desa Kohod, Kecamatan Pakuhaji. (24/01/2025)

Hal itu dialami beberapa anggota GMNI yang hendak melaksanakan aksi Mimbar Rakyat yang rencananya digelar di wilayah Desa Kohod terkait pembangunan PIK 2.

Teguh Maulana selaku Sekjen DPC GMNI Kabupaten Tangerang kepada Awak Media menyampaikan, rencana titik aksi memang di kawasan Desa Kohod dengan target menggelar Mimbar Rakyat di hadapan Kementerian dan Stakeholder terkait, karena informasi yang kami dapatkan mereka akan melaksanakan giat di sana.

Namun, lanjut Teguh, terdapat upaya penjegalan bahkan sebelum kami memasuki kawasan tersebut, berbagai akses jalan diblokir dengan cara dijaga ketat oleh terduga preman dengan dibantu oleh oknum aparat.

“Padahal aksi kami hanya ingin menyampaikan pendapat dan aspirasi rakyat yang terdzolimi akibat kebengisan pola pembangunan PIK 2 dalam konsep Mimbar Rakyat sesuai dengan amanat konstitusi dan UU Nomor : 9 Tahun 1998,” ungkapnya. 


Teguh Maulana menjelaskan, kondisi di wilayah itu juga sangat memprihatinkan. Menurut informasi lanjutan bahwa Kementerian saat itu berada di Pantai Tanjung Pasir dan ketika Kementerian beranjak dari sana, sempat di blokade dan penjegaan tersebut saat ini masih berlanjut.

“Bahkan ada kader kami yang sampai dikejar oleh oknum diduga Preman ketika memasuki kawasan Desa Kohod,” ucapnya. 

Pihaknya menilai bahwa kejadian itu sudah menjadi pola yang terstruktur dan sistematis untuk mengamankan pembangunan PIK 2 yang sampai hari ini menuai banyak polemik yang tak kunjung selesai," tegas Teguh.

Perlu diketahui bersama jika Reklamasi ini dinilai oleh para Nelayan hanya akan dinikmati oleh orang asing dan para kapitalis, juga hanya akan memberikan dampak negatif saja bagi para Nelayan.

"Kami hanya ingin mengatakan, "Tangkap dan adili dalang pemagaran laut ilegal dan penerbitan alas hak di laut jawa Pesisir Utara Kabupaten Tangerang, Pemerintah juga harus bertindak tegas, kalau memang tak ikut bermain," ujarnya. 

“Karena kami sudah Skeptis melihat kinerja Pemda Kab.Tangerang yang tidak memiliki ketegasan mengenai tindakan dan kajiannya,” imbuhnya. 

Sementara itu, Korlap - GMNI ( Koordinasi Lapangan) Saepul, Bahri mengecam keras tindakan premanisme yang ada di Desa Kohod, Kecamatan Pakuhaji. 

Pihaknya juga mendesak kepada Kapolres Metro Kota Tangerang untuk mengevaluasi para anggotanya yang seolah membiarkan aksi premanisme tersebut terhadap kami," jelasnya.

“Harusnya Aparat Kepolisian mengayomi kami, bukan sebaliknya. Dalam waktu dekat, kami juga akan kembali lagi dengan Eskalasi massa yang jauh lebih banyak jika baru segini saja dihadang,” pungkasnya mengakhiri 



(Yanto)
iklan
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Stars Rally to Beat Predators in Winter Classic at Cotton Bowl

Jadwal Waktu Sholat