KABUPATEN TANGERANG - Langkah cepat Pemerintah Kecamatan Kresek dalam merespon berita terkait adanya rumah Ibu Marsinah, seorang janda tua berusia sekitar 70 tahun yang tinggal seorang diri di Kampung Gangsa Malad RT.07/RW.03, Desa Pasir Ampo, Kecamatan Kresek yang nyaris rubuh,(12/11/2024)
“Kami ditugaskan oleh Pak Camat Kresek (red H.Tatang S) untuk segera menangani lansia yang tinggal di rumah tidak layak huni di Desa Pasir Ampo, yang juga kebetulan masuk dalam wilayah kerja program RTLH tahun 2025 Kecamatan Kresek," tegas H.Cecep Budiman selaku Kasie Pelayanan Kecamatan Kresek
"Lantainya saja masih tanah, dindingnya dari bambu, atapnya rumbia. Kalau ada angin kencang, bisa roboh. Untuk itu, kita Pemerintah Kecamatan Kresek bersama Pemerintah Desa Pasir Ampo bergerak cepat memberikan bantuan Stimulan terlebih dahulu dan rencana Minggu ini kita akan langsung eksekusi pembangunannya," terang H.Cecep Budiman didampingi Tim Perencanaan Kecamatan Kresek
Sebenarnya proposal tersebut sudah masuk dalam program dan akan dilakukan pembangunan pada awal tahun 2025, Namun kami sepakat bersama Tim juga dibantu oleh Pak Camat, Pak Kades, serta pendamping akan langsung mengeksekusi pembangunannya Minggu ini,” katanya.
"Tak ada kata nanti atau menunggu lagi, ini soal kemanusiaan, lebih cepat, lebih baik jangan menunda-nunda, karena musibah tidak ada yang tahu," jelas H.Cecep
Kehadiran kami Pemerintah Kecamatan dan Pemerintah Desa Pasir Ampo saat ini hanya baru menyerahkan bantuan berupa paket sembako, Indomie, Nutrisi, obat - obatan serta bantuan sandang berupa perlengkapan ibadah," ucapnya
Selain itu, Kita juga memberikan edukasi tentang kebencanaan kepada keluarga dan Aparat Desa Pasir Ampo, apabila terjadi angin dan hujan dengan intensitas tinggi agar dapat segera mengevakuasi segera Ibu Marsinah ke tempat yang lebih aman.
Perlu diketahui Ibu Marsinah saat ini hidup sendiri hidup tanpa keluarga pendamping, dan sangat bergantung pada bantuan para tetangga dan masyarakat sekitar untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari - hari.
Kondisi rumah yang sudah lapuk, tua dan rawan rubuh, menambah derita. Apalagi saat musim hujan seperti ini tampak bocor pada bagian atap rumahnya, hingga risiko terburuk dapat terjadi sewaktu - waktu.
Sementara itu Karja selaku perwakilan dari Pemerintah Desa Pasir Ampo yang ikut melihat secara langsung kondisi rumah Ibu Marsinah kepada Awak Media mengatakan,
Kondisi rumah tersebut memang sangat memprihatinkan dan mengancam keselamatan penghuninya," jelasnya
Kita selaku pihak Pemerintah Desa Pasir Ampo, juga telah merencanakan dan mencanangkan pembangunannya pada Alokasi Dana Desa tahun 2025 mendatang, tetapi karena situasi dan kondisinya saat ini urgensi, maka harus segera diambil tindak cepat agar tidak terjadi hal - hal yang tak diinginkan,” kata Karja
"Saya juga berharap agar bantuan berupa renovasi rumah dapat segera di realisasikan secepatnya, karena untuk memastikan kenyamanan dan keamanan Ibu Marsinah sendiri. Selain itu, Pemerintah Desa Pasir Ampo juga mengajak kepada seluruh lapisan masyarakat sekitar untuk turut berpartisipasi dalam bentuk bantuan materi maupun tenaga, demi terciptanya hunian yang layak bagi Ibu Marsinah," ungkapnya
“Mari kita bersama-sama menunjukkan rasa kepedulian kita, Jangan hanya pihak Pemerintah Desa maupun pemerintah Daerah saja, tetapi kita tumbuhkan kembali rasa gotong royong dan solidaritas kita untuk membantu Ibu Marsinah agar beliau dapat hidup lebih aman dan nyaman di sisa masa tuanya,” tambah Karja
Kondisi tempat tinggal yang tidak layak huni, seperti yang dialami Ibu Marsinah, adalah salah satu masalah sosial yang patut mendapatkan perhatian lebih dari pemerintah, terutama bagi warga lansia yang hidup seorang diri. Dengan adanya perhatian dan dukungan dari berbagai pihak, diharapkan Ibu Marsinah bisa segera memiliki tempat tinggal yang layak dan aman.
Sedangkan untuk Ibu Marsinah sendiri, "Allhamdulilah rencananya, kami (red.Pemerintah Desa) Pasir Ampo melalui Bidan Desa akan memberikan pengobatan dan pelayanan kesehatan, guna memastikan kondisinya baik - baik saja," pungkas Karja mengakhiri
(Yanto)