Kota Serang, – Proyek Penyediaan Air Minum Berbasis Masyarakat (PAMSIMAS) di Kelurahan Tinggar, Kecamatan Curug, Kota Serang, Provinsi Banten, tengah menjadi sorotan. Proyek yang bertujuan menyediakan akses air bersih bagi masyarakat ini kini dihadapkan dengan dugaan penggunaan material yang tidak sesuai standar, yang berpotensi menimbulkan kerugian negara. Proyek senilai Rp444.445.000 ini dikelola oleh Kelompok Masyarakat (Pokmas) “Tinggar Mandiri” dengan dukungan pemerintah setempat.
Berdasarkan laporan dari pekerja di lapangan yang identitasnya dirahasiakan, ditemukan adanya dugaan ketidaksesuaian material besi yang digunakan. Besi tiang yang seharusnya berukuran 12 mm dan besi gelang berukuran 10 mm, diduga menggunakan ukuran yang lebih kecil (Banci) dari spesifikasi yang telah ditetapkan. Dalam hal ini tentunya memicu dugaan bahwa material yang digunakan dalam proyek tersebut tidak memenuhi standar, yang berpotensi memperlemah struktur dan kualitas hasil akhir proyek.
Selain itu, ditemukan bahwa semen yang digunakan di lapangan adalah merek Patriot, yang memunculkan pertanyaan apakah semen ini memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI), khususnya untuk proyek yang dikelola pemerintah. Jika tidak memenuhi standar, hal ini dapat semakin menguatkan indikasi adanya penyimpangan dalam pelaksanaan proyek PAMSIMAS ini.
Menanggapi hal ini, Babay Muhedi, Kordinator Aliansi Pamungkas Banten menyatakan, "bahwa pihaknya akan terus memantau pelaksanaan proyek ini hingga selesai. “Jika ditemukan adanya penyimpangan atau ketidaksesuaian dengan standar operasional yang berlaku, kami siap melakukan aksi unjuk rasa damai dan melaporkan temuan ini kepada pihak berwenang,” tegas Babay.
Kepada Satuan Kerja Pelaksana Prasarana Permukiman Provinsi Banten serta pengawas dinas terkait segera turun tangan untuk meninjau lokasi proyek dan memastikan pelaksanaannya sesuai dengan spesifikasi dan aturan yang berlaku. Sebagai pemangku kewenangan, mereka diharapkan dapat memastikan bahwa proyek ini memberikan manfaat optimal bagi masyarakat tanpa adanya indikasi kecurangan atau penyelewengan anggaran.
Perkembangan lebih lanjut terkait penyelidikan dugaan penyimpangan material ini kami masih menunggu jawaban dari pihak Pokmas maupun Dinas terkait, sembari berharap bahwa tindakan yang tepat dapat segera diambil untuk memastikan proyek berjalan sesuai rencana program.(Red)
