Serang, – Proyek Penyediaan Air Minum Berbasis Masyarakat (PAMSIMAS) yang sedang berlangsung di Kelurahan Tinggar, Kecamatan Curug, Kota Serang, Provinsi Banten, mendapat sorotan dari berbagai pihak. Proyek senilai Rp444.445.000 ini dikelola oleh Kelompok Masyarakat (Pokmas) "Tinggar Mandiri" dan ditujukan untuk menyediakan akses air bersih bagi warga sekitar. Namun, lokasi pembangunan yang berdekatan dengan Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik (SPALD-T) menimbulkan kekhawatiran. Selasa, (17/09/2024)
Hasil pantauan tim media dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) menunjukkan bahwa jarak antara proyek PAMSIMAS dan bangunan SPALD-T hanya sekitar 5 hingga 10 meter. SPALD-T berfungsi untuk mengelola limbah cair rumah tangga seperti air bekas mandi, mencuci, serta limbah dari aktivitas buang air besar dan kecil. Kondisi ini menimbulkan dugaan bahwa proyek PAMSIMAS kurang memperhatikan standar kebersihan lokasi yang dapat memengaruhi kualitas air bersih yang disediakan.
Babay Muhedi, Koordinator Aliansi Pamungkas Banten, menyampaikan kekhawatirannya terkait kedekatan lokasi proyek air bersih dengan SPALD. "Pembangunan PAMSIMAS yang berdekatan dengan lokasi SPALD tentu menimbulkan risiko bagi kualitas air yang diserap. Ini bisa memengaruhi kebersihan dan kesehatan warga," ujarnya kepada media.
Kami Aliansi Pamungkas Banten menyatakan, akan melayangkan surat kepada Satuan Kerja Pelaksanaan Prasarana Permukiman Provinsi Banten. Ia juga menegaskan bahwa proyek PAMSIMAS di beberapa titik di Kota Serang, termasuk di Kelurahan Tinggar, diduga dipaksakan tanpa mempertimbangkan lokasi yang tepat. "Sangat disayangkan, program penyediaan air bersih justru berdekatan dengan SPALD yang sudah ada dan dibangun melalui APBD Kota Serang. Ini sungguh memprihatinkan," tambahnya.
Di lapangan, seorang pekerja yang enggan disebutkan namanya mengungkapkan bahwa tiang besi yang digunakan dalam proyek tersebut berukuran 12 mm, dan untuk besi gelang berukuran 10 MM. Namun, saat dicek, besi yang terpasang diduga tidak sesuai spesifikasi (Banci) Hal ini menimbulkan dugaan adanya potensi penyimpangan dalam pelaksanaan proyek, yang berindikasi korupsi.
Babay juga menegaskan akan terus mengawal pelaksanaan proyek PAMSIMAS ini hingga selesai. "Jika proyek ini tidak diawasi dengan baik, kami siap melakukan aksi unjuk rasa dan melaporkan temuan ini kepada pihak berwenang, terutama terkait dampaknya terhadap kesehatan warga dan potensi pelanggaran spesifikasi teknis yang dapat merugikan masyarakat. Pihak berwenang diharapkan segera menindaklanjuti temuan ini untuk memastikan pembangunan Pamsimas ini berjalan sesuai standar dan tujuan awal program," Tegasnya.
(Red)