KABUPATEN TANGERANG - Munculnya sebuah pemberitaan dari salah satu Media Online terkait aktivitas galian tanah di Desa Blukbuk serta adanya dugaan Kepala Desa setempat (red H.Sanusi) menerima sejumlah kompensasi dari pihak pengelola galian Desa Blukbuk, seakan ibarat, "Menepuk Air di Dalam Mangkok"
Dalam wawancaranya Awak Media dengan pemimpin Desa Blukbuk H.Sanusi secara jujur membenarkan bahwa dirinya menerima sejumlah dana seperti yang diberitakan tersebut melalui bukti transfer," jelasnya (19/09/2024)
"Iya betul kang, saya menerima transfer sejumlah dana tersebut, namun saya punya dasar dan alasan yang kuat, dan itu pun hanya baru berlangsung selama 4 bulan terakhir ini. Dari dahulunya tak pernah ada sepeserpun dari pihak pengelola galian tersebut," ujar H.Sanusi
"Silahkan cek dan tanyakan saja langsung kepada pihak yang bersangkutan (red pengelola galian) apakah selama 2 tahun berjalan kegiatan di wilayah Pemerintah Desa Blukbuk pernah meminta, ? Walau memang ada bukti uang transferan, tetapi itu semua dipergunakan untuk kegiatan dan kepentingan masyarakat, seperti kegiatan kerohanian dan keperluan warga lainnya, "Jadi tidak benar jika itu untuk keperluan saya pribadi" kata H. Sanusi.
Terlebih sehak awal telah ada kesepakatan bersama antara pihak pemilik tanah, pengelola galian dan tokoh masyarakat terkait pemberian tersebut. "Jadi secara pribadi saya sangat menyayangkan adanya pemberitaan seperti itu tanpa konfirmasi kebenarannya terlebih dahulu dengan pihak Pemerintah Desa, hingga ini perlunya hak jawab dari kami (red Pemdes Blukbuk)," tegasnya
Seharusnya teman - teman Lembaga dan Media bisa berkomunikasi atau konfirmasi terlebih dahulu dengan saya, agar tidak muncul dan timbul fitnah atau dugaan kebenaran sumber tersebut, Dan saya yakin dan percaya rekan - rekan semua bekerja sesuai tupoksinya masing - masing, juga tidak "Kebablasan" menelan informasi sepihak, "Cek And Balance," ungkapnya
"Semoga hal seperti ini jadi pelajaran bagi kita semua, dan ini bukan menjadi rahasia publik lagi, karena pihak pemerintah Desa Blukbuk hanya melihat dari sudut pandang kearifan lokal saja, terlebih menjadi Locus kegiatan, "Masa masyarakat kita yang terdampak cuma jadi penonton, minimal ada "Take and Give" untuk kemaslahatan masyarakat Desa Blukbuk," pungkasnya mengakhiri
(Red)