BOGOR - Jejaring Serikat Pekerja Buruh Sawit Indonesia (Japbusi) kembali menggelar rapat kerja dalam rangka membahas program kerja yang belum ter implementasi di tahun 2023. Rapat tersebut diikuti oleh perwakilan dari 10 federasi Serikat buruh/pekerja sektor kelapa sawit yang tergabung dalam Japbusi.
Dalam sambutannya Yurniwan Gah selaku Koordinator Proyek Nasional Oraganisasi Pemburuhan Internasional atau International Labour Oragnization (ILO) untuk hak pekerja di sektor kelapa sawit mengatakan, bahwa ILO sangat mengapresiasi atas pencapaian yang telah Japbusi lakukan selama ini," jelasnya
"Saya pribadi Atas nama ILO dan juga Michiko Miyamoto selaku direktur ILO untuk Indonesia dan Timur Leste mengapresiasi atas kerja keras Japbusi selama ini dalam membangun sosial dialog di sektor kelapa sawit,"kata Yunirwan didepan para peserta rapat kerja Japbusi di Bogor. (30/09/2023).
ILO juga mengapresiasi atas penambahan jumlah Perjanjian Kerja Bersama (PKB) di sektor sawit dimana Japbusi telah menghasilkan PKB sejumlah 31 PKB baru maupun pembaharuan," terangnya
“Dengan adanya sejumlah penambahan 31 PKB di sektor kelapa sawit, tentunya hal ini merupakan sebuah kontribusi nyata dari program Japbusi sampa saat ini," ungkap Yunirwan.
Lebih lanjut Yurniwan juga menjelaskan tentang keterlibatan Japbusi yang telah berkontribusi dalam kemajuan dialog sosial antara serikat pekerja dan pengusaha. Sementara Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) juga telah menghasilkan komitmen bersama yakni tentang jaringan ketenaga kerjaan sawit berkelanjutan (Jaga Sawitan).
Tampak hadir Ketua Umum FITA Efendi Lubis yang juga hadir pada acara Rakernas ke 3 Japbusi dan saat di mintai keterangannya oleh Awak Media hanya mengatakan jika kesimpulan akhir 10 Federasi telah sepakat dan seluruh Steering Committee Jejaring Serikat Pekerja/Serikat Buruh Sawit Indonesia (SC-JAPBUSI) seluruh SC yang hadir pada kegiatan rapat kerja untuk saling bergandengan tangan dan bekerja sama baik dengan siapa pun saja," terang Efendi Lubis
Sedangkan untuk Program kerja Japbusi dalam waktu dekat rencananya akan dilaksanakan di Sumatera Utara, dan turut diundang Pemda , GAPKI Pusat dan DPC-Gapki & SP/SB Sum.Utara. Selanjutnya
Rencana program kerja yang terakhir kemungkinan dilaksanakan akhir oktober 2023 di Bali," pungkasnya
Perlu diketahui rangkaian acara tersebut juga diundang pihak BPJS Ketenagakerjaan dan Kesehatan juga pelaksana Workshop Japbusi di Sumatera Utara dan Bali. Agar Japbusi dan DPC GAPKI dapat lebih bersinergi dalam hal penyelesaian perselisihan hubungan industrial dengan cara Bipartit tanpa harus melalui mediasi Disnaker, juga akan menghindari pengadilan hubungan industrial (PHI) supaya terwujudnya hubungan industrial yang harmonis, dinamis serta berkeadilan.
(Ariyanto)
