Pandeglang, serangraya.com - Kepolisian resort (Polres) Pandeglang buka suara terkait tewasnya tersangka TPPO Muhammad Soleh alias BC (23) di ruang tahanan Mapolres Pandeglang. Polisi menyebut BC tewas murni bunuh diri.
Pejabat sementara Kasi Humas IPDA Robert Irfanda mengatakan berdasarkan hasil visum yang telah dilakukan terdapat luka sayatan di leher korban. Ia mengklaim korban murni melakukan bunuh diri.
"Hasil visum sudah dijelaskan oleh ahli forensik, pada pemeriksaan jenazah laki-laki yang melingkari leher dari sisi depan bawah belakang pola luka lecet tersebut memiliki ciri yang sesuai luka lecet pada kasus gantung diri ini dibenarkan oleh dokter pemeriksa," katanya di Polsek Panimbang, Senin (10/7/2023).
Robert mengatakan peristiwa dugaan gantung diri tersebut terjadi pada Selasa (4/7) kemarin. Ia mengatakan korban pertama kali ditemukan oleh tahanan lain sekitar pukul 06.00 WIB.
"Hari Selasa sekitar pukul 06.00 Wib dilihat oleh Sudirman, akhirnya Sudirman melaporkan peristiwa tersebut," ungkapnya.
Kasat Reskrim Polres Pandeglang AKP Shilton menambahkan korban gantung diri dengan menggunakan tali celana kolor. Korban mengikat tali ke pentilasi yang berada di kamar mandi ruang tahanan.
"Gantung diri menggunakan tali kolor celana yang ada dibagian dalam celana kemudian tali tersebut diikat ke ventilasi WC dalam sel tahanan," katanya.
Shilton membantah terkait dengan adanya tuduhan kejanggalan dalam peristiwa tersebut. Ia mengatakan pihak kepolisian sudah terbuka kepada orang tua korban dalam penanganan perkara ini.
Ia mengaku pihak keluarga dalam hal ini ibu korban yang datang menengok ke rumah sakit untuk melihat korban menawarkan untuk diotopsi terhadap korban. Namun menurutnya pihak keluarga menolak jika korban harus diotopsi.
"Kami sejak dari awal sudah menawarkan kepada pihak keluarga apabila meragukan dari hasil visum dapat dilakukan otopsi, namun dari pihak keluarga ada ibunya itu menolak untuk dilakukan otopsi, itu juga disertai dengan surat penolakan dengan ditandatangani oleh keluarga korban," katanya.
Ayah kandung korban bernama Qasidin mengaku tidak melihat kejanggalan terhadap korban. Namun menurutnya, ada beberapa pihak keluarga yang belum menerima. Ia tidak bisa menjelaskan alasan pihak keluarga lain yang tidak menerima.
"Menerima saya mah,sebagian menerima sebagian enggak ya namanya udah ajalnya bagi saya sebagai orangtuanya jangan berlarut-larut lah udah ,yang penting anak saya itu diterima di sisi Allah iman islamnya. "singkatnya. (*/Red)